Skip to main content

Index Geophysics

The Identification of Land Subsidance by Levelling Measurement and GPR Data at Tanjung Emas Harbour, Semarang

Item

Title (Dublin Core)

en-US The Identification of Land Subsidance by Levelling Measurement and GPR Data at Tanjung Emas Harbour, Semarang

Description (Dublin Core)

en-US Recently, the main problem in Semarang City is flood. This area has low relief that consists of coastal alluvial deposits, swamp and marine sediments. The coastline is characterized by muddy, sandy, and rocky coasts, and mangrove coast. Ground Penetrating Radar (GPR) records, show that subsurface geological condition of northern part of Semarang is coastal alluvial deposit and in the south is volcanic rocks. The aims of this this research is to determine land subsidence by levelling measurement in 2005 in Tanjung Emas Harbour area built on 1995. During ten years, there are various land subsidance in this area: in Coaster Street (21 – 41 cm), container wharf (62 – 94 cm), north breakwater (64 – 79 cm), west breakwater (74 – 140 cm), east groin (76 – 89 cm), and stacking area ( 77 – 109 cm). According to this research, it is concluded that one reason causes of flooding in this area is land subsidence.Keywords : flood, land subsidence, levelling, Tanjung Emas Harbour, Semarang Permasalahan yang berkembang di Kota Semarang saat ini adalah terjadinya banjir. Kawasan ini berelief rendah yang disusun oleh endapan aluvial pantai, rawa dan sedimen laut. Karakteristik garis pantai dicirikan oleh pantai berlumpur, berpasir dan berbatuan, serta pantai berbakau. Rekaman Ground Penetrating Radar (GPR) menunjukkan kondisi geologi bawah permukaan utara kota Semarang merupakan endapan aluvial pantai dan bagian selatan disusun oleh batuan vulkanik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi penurunan tanah melalui pengukuran sifatdatar yang dilakukan pada tahun 2005, di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas yang dibangun pada tahun 1995. Dalam kurun waktu 10 tahun, diketahui bahwa terdapat variasi penurunan tanah di kawasan ini: ruas jalan Coaster (21-41 cm), di kawasan dermaga peti kemas (62-94 cm), pemecah gelombang sebelah utara (64-79 cm), pemecah gelombang sebelah barat (74-140 cm), penahan gelombang sebelah timur (76-89 cm), dan pelataran peti kemas (77-109 cm). Berdasarkan penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa salahsatu penyebab banjir di kawasan ini adalah akibat penurunan tanah.Kata Kunci : banjir, penurunan tanah, sipatdatar, Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang

Creator (Dublin Core)

Raharjo, Purnomo
Yosi, Mira

Subject (Dublin Core)

en-US flood;land subsidence;levelling;Tanjung Emas Harbour;Semarang

Publisher (Dublin Core)

en-US Marine Geological Institute of Indonesia

Date (Dublin Core)

2017-10-05

Type (Dublin Core)

info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion

Format (Dublin Core)

application/pdf

Identifier (Dublin Core)

http://ejournal.mgi.esdm.go.id/index.php/bomg/article/view/351
10.32693/bomg.32.1.2017.351

Source (Dublin Core)

en-US BULLETIN OF THE MARINE GEOLOGY; Vol 32, No 1 (2017)
2527-8843
1410-6175

Language (Dublin Core)

eng

Relation (Dublin Core)

http://ejournal.mgi.esdm.go.id/index.php/bomg/article/view/351/290

Rights (Dublin Core)

en-US Copyright (c) 2017 BULLETIN OF THE MARINE GEOLOGY