THE EXISTENCE OF COASTAL FOREST, ITS IMPLICATION FOR TSUNAMI HAZARD PROTECTION, A CASE STUDY: IN CILACAP-CENTRAL JAVA, INDONESIA
Item
Title (Dublin Core)
en-US
THE EXISTENCE OF COASTAL FOREST, ITS IMPLICATION FOR TSUNAMI HAZARD PROTECTION, A CASE STUDY: IN CILACAP-CENTRAL JAVA, INDONESIA
Description (Dublin Core)
en-US
The southern coast of Java which is facing to the Indian Ocean has many of natural hazard potential come from the sea. Since 2006 tsunami impacted the southern coast of Java, and caused severely damage especially along the coast of Cilacap (1-7,7 m run up height). People commit to do greening the beach by planting suitable plants such as a Casuarina equisetifolia, Terminalia catappa, and Cocos nucifera. This paper discusses the existence of coastal forests in Cilacap coastal area, their potential ability as a coastal protection from the tsunami wave which cover the density, diameter, height, age, and other parameters that affects the coastal defence against tsunami waves. Some experiences of tsunamis that have occurred, indicating that the above parameters linked to the ability of vegetation to act as a natural barrier against tsunamis. In the case of sandy beaches, such as in Cilacap, Pandanus odorarissimus has more effectiveness than other trees due to its hanging roots that can withstand the tsunami height less than 5 m, able to withstand debris and can withstand the scouring effects of tsunami waves, while Casuarina equisetifolia along Cilacap beaches more dominant than other trees, so it is recommended to increase the diversity of plants as well as increase the density and tree placement setting. By field measurement in order to get parameter applied to some graphs, Cilacap coastal forest does not enough capability for tsunami barrier reflected to the tsunami height experience in this region. Ages could be the important parameter in order to have bigger diameter trunk, higher trees height, and high resistance capacity againts tsunami hazard potential. Compare to Kupang, East Nusa Tenggara, Cilacap coastal forest still young and need some more years to make trees ready act as tsunami reduction. Keywords: Cilacap coastal forest, Kupang, tsunami, vegetation parameters. Pantai Selatan Jawa yang berhadapan dengan Samudera Hindia, memiliki banyak potensi mengalami bahaya yang datang dari lautan. Selama tahun 2006, Tsunami telah menimpa sebagian pantai selatan Jawa dan menyebabkan banyak kerusakan parah terutama di sepanjang Pantai Cilacap (tinggi gelombang 1-7,7 m). Masyarakat melakukan penghijauan pantai dengan menanam sejumlah pohon yang sesuai dengan kondisi pantai, seperti pohon cemara pantai (Casuarina equisetifolia), ketapang (Terminalia cattapa) dan kelapa (Cocos nucifera). Tulisan ini membahas penyebaran hutan pantai di wilayah pantai Cilacap, kemampuan dan potensi hutan tersebut sebagai pelindung alami pantai dari bahaya gelombang tsunami, yang terdiri dari kerapatannya, diameter, tingginya, umur, dan parameter lainnya yang mempengaruhi daya tahan pantai terhadap gelombang tsunami. Beberapa pengalaman mengenai kejadian yang telah terjadi, memperlihatkan bahwa parameter tersebut di atas mempengaruhi kemampuan tanaman sebagai penahan alamiah terhadap tsunami. Untuk kondisi pantai berpasir seperti Cilacap, tanaman pandan pantai lebih efektif dibandingkan dengan tanaman lainnya, dikarenakan akarnya yang dapat menahan tinggi gelombang kurang dari 5 m, selain itu akar tersebut dapat menahan material dan erosi vertikal gelombang tsunami, sementara di sepanjang pantai Cilacap, tanaman cemara pantai (Casuarina equisetifolia) lebih dominan dibandingkan tanaman lainnya. Kondisi ini dapat direkomendasikan untuk tetap dipertahankan bahkan ditambah jumlahnya. Di lapangan dilakukan pengukuran parameter tanaman pantai dan hasilnya diplot dalam bentuk grafik dan diaplikasikan dalam grafik yang dibuat berdasarkan hasil penelitian terhadap tsunami di beberapa tempat di dunia terutama di Jepang. Berdasarkan tinggi gelombang maksimum yang pernah terjadi di daerah ini (7,7 m), terlihat bahwa hutan pantai Cilacap belum cukup mampu bertindak sebagai penahan gelombang tsunami. Umur merupakan parameter penting agar pohon memiliki diameter yang besar, pohon yang cukup tinggi dan daya tahan terhadap potensi bahaya tsunami. Dibandingkan dengan hutan pantai di Kupang, Nusa Tenggara Timur, hutan pantai di Cilacap relatif masih muda dan membutuhkan beberapa tahun lagi untuk dapat memperkecil resiko yang ditimbulkan oleh bahaya tsunami. Kata kunci: Hutan pantai Cilacap, Kupang, tsunami dan parameter vegetasi.
Creator (Dublin Core)
Yudhicara, Yudhicara
Subject (Dublin Core)
en-US
Cilacap coastal forest;Kupang;tsunami;vegetation parameters
Publisher (Dublin Core)
en-US
Marine Geological Institute of Indonesia
Date (Dublin Core)
2016-02-15
Type (Dublin Core)
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Format (Dublin Core)
application/pdf
Identifier (Dublin Core)
http://ejournal.mgi.esdm.go.id/index.php/bomg/article/view/72
10.32693/bomg.30.1.2015.72
Source (Dublin Core)
en-US
BULLETIN OF THE MARINE GEOLOGY; Vol 30, No 1 (2015); 23-34
2527-8843
1410-6175
Language (Dublin Core)
eng
Relation (Dublin Core)
http://ejournal.mgi.esdm.go.id/index.php/bomg/article/view/72/73
Rights (Dublin Core)
en-US
Copyright (c) 2016 BULLETIN OF THE MARINE GEOLOGY